Mendidik anak ala Rosulullah
Anak adalah titipan dan rahmat yang dengan itu akan membawa orang tua pada dua jalan, jalan lurus (shirotol mustaqiem) yaitu Surga dan jalan yang salah yaitu neraka, titipan dalam artian bukan sepenuhnya anak adalah milik orang tuanya karna yang telah terjadi tidak ada yang bisa dengan semaunya membuat anak bahkan harapan itu sendiri adalah Allah lah yang menjadi tumpuannya, yang kemudian Allah mengabulkan harapanya dengan catatan anak itu adalah titipannya yang harus dijaga dan dipelihara agar kembali pada Allah tetap pada fitrahya yaitu hamba Allah yang ta’at patuh dan tunduk kepada Allah, sebuah Hadits yang artinya “ setiap manusia dilahirkan dalam keada’an fitrah maka orang tuanya lah yang membuatnya Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi, disini peran orang tua adalah sebagai subjek yang di amanati untuk menjaga si anak sekaligus untuk mendidiknya dan meluruskan jalanya, berbeda dengan orientasi anak adalah sebagai Rahmat. Berarti mendidik anak dengan baik merupakan suatu cara membuka lebar-lebar jalan menuju surga, Rosulullah Bersabda Dalam haditsnya :” jika anak adam meninggal dunia maka terputuslah segala amal perbuatanya kecuali tiga perkara 1. Sodaqoh jariyah, 2. Ilmu yang bermanfa’at, 3. Anak Sholeh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya”. Anak adalah tabungan amal kedua orang tuanya, akan sangat bahagia sekali orang tua yang selalu di doakan oleh anak anak mereka,
oleh karna itu maka ada beberapa hal yang perlu yang perlu diperhatikan dalam menuntun mereka untuk menjadi anak yang sholeh :
1. Dasar mendidiknya yang pertama adalah bagaimana sedari dini sudah membuat mereka senantiasa menjalani apa yang di perintahkan oleh Allah, dan menjahui apa yang dilarang oleh Allah,
“ Sampai sa’at sekarang, inilah yang sulit bagi orang tua yang katanya memang mempunyai kesibukan, sampai lupa akan kewajiban mereka terhadap anak-anak mereka, sedikit orang yang tidak sibukpun akan sangat kesusahan dengan keada’an situasi dan kondisi yang memang semakin lama semakin tidak mendukung, ( tv, internet,playstation, handphone, gambar, majalah, dsb ).sudah menjadi sumber rusaknya moral anak-anak kita.
Untuk menanggulangi seperti yang terjadi diatas, KH Heru Syaiful Anwar (pembantu dekan 2 fakultas tarbiyah isid gontor,pmpinan ponpes walisongo ngabar ) memberikan jalan keluar yang terbukti ampuh untuk menjawab semua fenomena yang terjadi, yaitu memasukkan anak-anak ke pondok, orang tua yang sibuk sudah tidak akan berpengaruh. karna si anak ada yang menjaga, bahkan tv, internet dan sebangsanya tidak akan berdampak buruk lagi, karna memang telah di saring dan di batasi,
2. Didik anak kamu sebelum kamu repot atau sebelum kamu kerepotan mendidiknya, kerepotan disini dalam artian ketika anak- anak telah beranjak dewasa maka sudah akan semakin sulit meluruskan jalan mereka kembali, sama Halnya belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas Batu sedangkan belajar di waktu dewasa seakan mengukir diatas air.
Kenapa dewasa ini mendidik anak merupakan perkara yang sulit, jawabanya adalah karna Minimnya contoh dan suri tauladan, sifat dan Sikap yang harus dimiliki oleh orang tua sebagai suri tauladan adalah :
1. Kejujuran : dengan kejujuran ini akan selalu mengalirkan aura positif pada Anak- anak yang dengan sendirinya akan berpengaruh besar pada sikap dan kebiasa’an si anak.
2. Kepercaya’an : berusahalah untuk selalu percaya pada sang anak di mulai dari hal sekecil apapun, timbal baliknya si anak akan selalu percaya pada kita pada hal apapun juga.
3. Teladan : jadilah teladan dengan bersikap baik pada ucapan maupun tingkah laku, anak- anak dalam keseharianya adalah sebuah alat perekam yang membaca dan merekam setiap kejadian disekelilingnya.
4. Doa : jangan pernah sampai lupa untuk senantiasa mendoakan sang anak, agar selalu tetap di jalan lurus Allah SWT, disini termasuk orang tua harus menjaga nafkah si anak berasal dari sumber yang halal.
0 komentar:
Posting Komentar