Pages

Kamis, 23 Desember 2010

sistematik tasawuf

Sistimatik Tasawuf
Drs Barmawie Umarie

  1. A.    ARTI TASAWUF
Ada beberapa teori tentang asal dari kata tasawwuf antara lain adalah :
  1. Berasal dari kata shafw,artinya bersih atau shafaa.kemungkinan ini dikuatkan,oleh karna tujuan hidup kaum sufi adalah kebersihan lahir dan batin menuju magfirah dan ridha Allah
  2. Berasal dari kata shuffah, yaitu suatu kamar disamping mesjid rosullah dikota madinatul munawarah, kamar mana disediakan melulu untuk para sahabat yang aktif di bidang ilmiah, dimana makan minum mereka ditanggung oleh orang-orang yang mampu dalam kota madinah,para sahabat yang pernah tinggal disitu antara lain :abu dardak ,abu zarr, abu hurairoh
  3. Berasal dari kata shaff, yaitu barisan dikala sembahyang. Oleh karna itu orang yang kuat imanya serta suci batinya biasanya memilih shaff atau barisan dimuka dalam berjama’ah
  4. Berasal dari kata shaufanah, yaitu sebangsa buah buahan kecil berbulu-bulu yang banyak sekali tumbuh dipadang pasir di tanah Arab,dimana pakaian kaum sufi itu berbulu seperti buah itu pula ,dalam kesederhananya.
Istialah-istialah dari shafw atau shafaa,dari shufaah,dari shaff,shahufannah,hingga saat ini belumlah menggoyahkan pendapat yang menyatakan, bahwa tasawuf itu berasal darri bab tafa’ul yaitu tafa’ala-yatafa’alu-tafa’ulan,imbanganya adalah tashawwafa-yatasawwafu-tasawwufan tasawwafar rajulu : seorang laki-laki yang telah bertasawuf,maksudnya :telah berpindah halnya dari kehidupan biasa, kepada kehidupan sufi jadi tasawwafar rajulu,berarti Qad saarar rajulu shuufan. Apa sebabnya ? sebab para sufi, bila mana telah memasuki lingkungan tasawuf mereka mempunyai symbol pakaian dari bulu ;tentunya belummlah dari wool,tetapi hampir-hampir menyamai goni dalam kesederhanaanya. Maksudnya membuang pakaian yang mewah bagi diri lalu berganti pakaian dari bulu kesimpulanya asal kata yang terdekat adalah shuufun atau bulu. tashifatul quluub artinya membersihkan atau menggosok hati, sedangkan orangnya sendiri dinamakan sufi.
  Dalam arti lain tasawuf disini menggambarkan bagaimana upaya jalan atau tujuan hidup seseorang untuk menuju kebersihan lahir dan batin dengan mendapat maghfirah dan ridho Allah,yakni ditujukkan dalam kesederhanaanya yang tidak terlalu memikirkan dunia kemudian mengabdikan hidup dunia mereka untuk Akhirat mereka, sehingga mereka dipandang orang yang kuat imanya yang biasanya sholat didepan memilih shaff barisan paling depan, atau mungkin penah di kaitkan dengan para sahabat yang tinggal di suffah nama kamar nabi yang disitu para sahabat selalu aktif di bidang ilmiyah.
ISI TASAWWUF
Apabila kita selidiki secara selectief dari pada tasawwuf, maka kita dapati antara lain ialah :
  1. METAPISIKA.
  2. ETIKA
  3. PSIKOLOGI
  4. AESTETIKA
Ad. 1. METAPISIKA didalam tasawuf banyak sekali terdapat hal-hal metapisika, unsur-unsur akhirat dimana kebanyakan berumber kepada cinta, yaitu cinta orang sufi kepada tuhan, metapisika adalah ilmu tentang yang goib-goib yang tiada lagi berdasar atas ilmu pysik yang biasa, melainkan atas ilmu yang lebih atas lagi, tentang hal yang goib.
Ad. 2. ETIKA : adalah ilmu kesopanan, ilmu kesusilaan, Etika (ethika, ethos, budi pekerti,akhlaq).
Akhlak jamaknya adalah khuluuqun. Jadi akhlak terhadap khalik dan akhlaq terhadap Makhluuq. Didalam tasawuf banyak sekali terdapat ajaran-ajaran ahklak,unsur budi pekerti yaitu Al akhlaquddieniyyah, baik terhadap Allah maupun sesama Hambanya. Kalau Aristoteles Nada etichanya pada kemanusiaan maka Al akhlaquddieniyyah nadanya adalah ketuhanan dimana konsekwensinya adalah berbuat baik kepada manusia.
Ad. 3. PSIKOLOGIA : ada perbedaan antara psikologi modern dan psikologi tasawuf. Psikologi modern ditunjukan dalam menyelidiki jiwa manusia bagi orang lain dus jiwa orang lain yang diselidikinya.
Psikologi tasawuf memulai penyelidikan atas diri sendiri “ haasibu anfusakum qobla antuhasaabuu “ periksalah dirimu sendiri sebelum orang lain yang memerikssanya
Man aroffa nafsahu  faqod arrofa rabbahu “ siapa yang kenal akan dirinya sendiri kenal pula ia akan tuhanya, Tahu diri, mengenal diri lagi sukar apatah lagi tau atau mengenal tuhanya, kita kenal Allah karna Allah.
Jadi kajilah dirimu ! mengkaji dirimu saja sukar, apatah lagi mengakaji tuhan, dimanakah rohku ? itupun tak ketemu apatah lagi dimana tuhan ? lebih tak mungkin lagi ketemu dalam hubungan ini descrates berkata :ana ufakkiru faidzan ana maujuudun. Saya berfikir oleh sebab itu saya ada : saya ada karna saya bepikir.
Kemudian sadarlah engkau bahwa sesungguhnya kamu itu kecil lemah, maka ketahuilah bahwa tuhan maha kuasa tuhan maha perkasa.
Mereka mengatakan mengapa engkau sukar mengetok pintu tuhan  karna engkau sukar mengetok pintu engkau sendiri, maka ketoklah pintumu yaitu pintu hatimu sendiri sebab itulah pintu tuhan. Mengetuk pintu disini berarti memahami kata hati yang datangnya dari tuhan sehingga tidak mengedepankan nafsu apalagi terbuai dengan godaan-godaan duniawi sampai lupa pada ukhrowi
“ Payah-payah mencari bilah, bilah ada didalam buluh “
“ payah-payah mencari Allah, Allah ada didalam tubuh “
Wafiel ardhi aayatul lil mauqinien wafii anfusikum afal tubsiruun “
“ dan di bumi ada beberapa tanda kekuasaan Allah bagi orang yang mau yaqin, dan juga dalam diri-diri kamu; maka tidaklah kamu perhatikan ?”
                           Begitulah psikologi mutasawwifien menyelidiki diri.
                                                Dengan adanya methapisika, Etika, Psikologi didalam tasawwuf itu maka dengan sendirinya  menimbulkam
                        Ad. 4. AESTETIKA : ilmu keindahan yang menimbulkan seni untuk meresapkan seni itu dalam diri, haruslah ada keindahan dalam diri sendiri adapun puncak keindahan itu adalah cinta.
Contoh : hari jam sepuluh pagi. Langit cerah, cuaca terang. Dilaut kelihatan sebuah kapal berlayar sayup terlihat, terapung seperti sabut ditengah lautan lepas. Sambil duduk dipantai aku terpekur aku berpikir, alangkah indahnya alam ini, alangkah Naifnya aku ini alangkah kecilnya diriku ini dibandingkan dengan kebesaran dan keindahan ala mini.
                        Sebuah gunung keliatan dari jauh amat indahnya, tetapi cobalah naiki maka yang akan engkau lihat dan temui adalah lembah dan belerang serta tanah dan kayu –kayuan saja; tapi coba pula kau pandang bawah dari puncaknya gunung tersebut,indah pula jadinya ada orang lain pula yang melihat seperti itu tapi dia tiada melihat apa-apa disana
Jadi adakah indah itu ? ada !
                        Dimanakah tempatnya  ? entahlah, tapi dia pasti ada tetapi tiada dapat ditunjukan dimana dia berada. Dari indah itu menimbulkan iman kepada Allah. Allah ada, tetapi tiada dapat ditunjukan dimana Allah itu berada selanjutnya dimanakah indah itu  ? kalau demikian indah itu ada hubunganya dengan diri kalau ada indah pada diri kita  barulah kita dapat mengenal indah, orang yang tiada mempunyai keindahan dalam dirinya ,tiada dapat diberi indah dan tiada dapat mengenal indahjadi tasawuf dengan merenung itu juga mengkaji estetika atau keindahan.
Indah itu sifat tuhan saya tak dapat melihat tuhan tetapi saya dapat melihat indah alat utuk mengetahui indah adalah mata dan telinga gabungan melihat dan mendengar tercapailah keindahan.Rasa indah itu digambar dengan seni oleh karna itu seniman dan sufi berdekatan sekali
INTI TASAWUF
  1. AL MANAZIL                 : Tempat-tempat perhentian yang dilalui
  2. AL MASYAAHID           : Hal-hal yang terlihat ditengah perjalanan
  3. AL MAQAAMAT atau
 KASBIYAH                     : derajat-derajat yang diperolehdengan usaha         sendiri
  1. AL AHWAL atau
MAUHIBIYYAH  : Derajat-derajat yang diperoleh dengan karunia dan Anugrah Allah.
                        Penjelasan-penjelasanya :
  1. AL MANAZIL
                             Waktu dimana tergetarnya hati untuk menghentikan diri dari kelalaian, timbul kesadaran diri sesudah lalai dan alpha selama ini sebab kerepotan dunia menyebabkan orang lalai, kehilangan bumi tempat berpijak, kehilangn langit tempat bernaung.
                        Mata manusia terbuka, tetapi perasaanya tertidur,sebelum sampai kepadanya seruan yang menyadarkan maka manusia tersebut akan tetap pada kelalaianya, dan ketika seruan itu tiba maka manusia akan mempunyai rasa teqad yang kuat untuk meninggalkan kelalaianya karna setelah  seruan itu mereka menjadi sadar betapa meruginya mereka ketika dalam kelalaian.sesudah diri sadar dari kelalaian.maka berteqad penuh untuk pergi serta memisah kan diri dari segala penghambat dan penghalang  jadi diri bersikap untuk pergi dengan menjuruskan hati menuju Allah SWT. Pikiran disatukan pandangan hati dijuruskan kepada yang dituju,ialah Allah basuhlah hatimu dengan dzikir kepada Allah yang menentramkan hati
                        Inilah dan sampai disinilah nanti yang disebut dengan AL MANAZIL
  1. AL MASYAAHID
       Didalam jiwa kita banyak terdapat sifat-sifat yang tercela dimana sifat-sifat tersebut harus kita kikis habis-habisan agar jangan lagi bersemi dalam hati kita, dijelaskan sifat-sifat tercela kita itu adalah hal-hal yang terlibat di tengah perjalanan, biasanya sifat-sifat itulah yang membuat perjalan kita berbelok ketika kita kalah dengan kelalaian, kebalikanya ketika orang tersebut dapat mengatasi cobaan  dan ujian tersebut maka sampailah orang tersebut pada AL MASYAHID . dengan keberhasilan dan kesuksesanya mengatasi rintangan hidup mereka.
  1. AL MAQAMAAT
Derajat-derajat yang diperoleh sendiri yaitu sebagai penghargaan atas amal ibadah yang selalu dikerjakan olehnya dengan penuh kesungguahan dan keikhlasanya, yang maqomaat disini ada banyak tittle yang dapat disandangkan kepada mereka yang bersungguh-sungguh.yang menjadi catatan tidak hanya perbuatan baik saja yang mendapakan gelar dari Allah SWT tetapi perbuatan tidak baikpun akan mendapatkan bagian dari gelar oleh Allah SWT.
  1. AL AHWAL
Berbeda dengan sebelunya AL AHWAL adalah Anugrah Allah SWT yang dengan atau tanpa perjuangan orang yang di kehendakikan akan tetap mendapat gelar jabatan derajat oleh Allah swt, karna yang seperti ini merupakan taqdir Allah SWT.
        
       Untuk menempuh kesufian  cara yang yang ditempuh para sufi untuk menjadi sufi tapi sebelum kita membicarakan tentang thariqat lebih dahulu kita perkatakan tentang syariat.
Ilmu orang Alim belumlah dapat menyamai tingginya derajat makrifat dari orang yang arif, ma’rifat adalah natijah dimulai dengan syariat thariqat kemudian makrifat
SYARIAT
       Adalah peraturan peraturan yang mencakup didalamnya ternmasuk soal-soal :wajib ,sunnah, haram, makruh, mubah.
Jadi hokum syariah adalah berhubungan dengan perintah-perintah dan larangan agama, masuk dalam syara segala amal-amal dzahir seperti sembahyang puasa zakat haji berjihad fisabililah menuntut ilmu dan sebagainya juga hukum-hukum dalam bidang ekonomi dan social politik.
Hokum syara terbagi menjadi dua, ialah pokok dan cabang, dalam soal-soal pokok telah cukup dijelaskan oleh sumbeer-sumber islam yang sempurna, yang tiada memberikan tempat perselisihan dan tiada memberikan tempat ijtihad, seperti masalah keesaan tuhan yng mutlak, masalah-masalah iman sembahyang dan rokaat-rokaatnya menunaikan zakat, puasa ramadhan, haji kebaitullah.
Dalam soal soal cabang , seperti masalah masalah warisan, utang piutang talaq hukuman-hukuman, halal dan haram, sandang pangan, memang hokum syara menetapkan secara mujmal. Rosulullah telah menjelaskan masalah-masalah itu dikala hidup beliau dan mendiamkan persoalan–persoalan yang belum membutuhkan penjelasan pada waktu itu agar para ulama dibelakang beliau dapat memberikan tafsiran atas interpretasi yang sesuai keadaan, adapun soal-soal seperti ini dapat berubah menurut keadaan waktu dan tempat
THARIQAT
       Thariqat adalah jalan atau sistim yang ditempuh menuju keridoan Allah semata-mata. Adapun ikhtiar menuju jalan itu disebut suluk, sedangkan orangnya bernama salik jadi thatiqat adalah saluran dari tasawwuf,
        tujuan tasawwuf adalah fanaa” yaitu leburnya pribadi kita pada ke baqaan. Secara filosof : ialah meniadakan diri supaya ada “ menempatkan diri pada posisi dimana dia merasa hilang dari dunia ini dan berbuat untuk akhirat tetapi dengan ini dia merasa lebih ada (hidup), karna kedekatanya dengan sang khaliq dia merasa nyaman dan mendapatkan nikmat yang tertandingi sampai munkin karna dekatnya dia merasa dimanjakan dengan dikabulkanya semua yang menjadi keinginanya.
Sebab-sebab timbulnya thariqat
  1. Karena memang dalam diri manusia terselip aanleg atau muyul yang cenderung pada kehidupan kerohanian menjadi kegemaranya menjadi hobinya
  2. Karena reaksi zaman dan tempat misalnya sesudah adanya suatu revolusi setempat atau penguasa bertindak sewenang-wenang sehingga banyak orang bersifat apaties, masa bodoh kemudian menerjunkan diri memasuki tharekat sebagai pelopor pioneer ditempat itu.
  3. Karena jemunya orang dengan kehidupan yang enak didunia, ingin menyendiri dan hidup secara sederhana, sejarah mencatat setelah saat itu timbul thariqat adalah pada penghabisan abad ketiga  dan permulaan abad keempat para sufi merasa harus ada tharikat sistema yang harus ditempuh oleh para murid dalam menempuh lapangan tasawwuf.
Materi thariqat : sebagai puncak dari dzikir adalah zikir nasfu dan itsbaat : Lailahaillallahu
                        Zikir lisan adalah : Allahu
                        Zikir hati atau qolbi adalah : hu
       Bila dalam dzikir itu sudah tak ingat pada yang lain, orang itu tiada sadar dia merasa perasaan lazat dalam dirinya ia kemudian jazab ia kemudian wusuul atau bullul
       Tiap thariqat dalam sukunya mempunyai Rahasia-rahasia, kode-kode yang hanya tau syeikh kepada muridnya saja.
Sistema Thariqat
Setiap Thariqat atau Thaifah bmempunyai system atau cara sendir-sendiri dan dirahasiakan untuk mencari jazab(fanna) yaitu merasa antara diri dengan DIA menjadi satu ; sebab bilaman antara diri dengan dia masih berantara, belumlah sampai paa tujuan man lam yazuq lam ya’rif:barangsiapa belum atau tidak merasa,belum atau tidaklah mengetahui hal ini tak sanggup pena melukiskanya dengan tulisan tak dapat lidah menerangkanya dengan kata-kata akan tetapi tiap tiap individu akan mengerti bila mengalaminya.
Garis besarnya, cara-cara thariqat adalah :
  1. Berdzikir  duduk tafakur disuatu kamar yang gelap seorang diri dalam keadaan tidk boleh kenyang, sebab puasa adalah salah satu masuk kedalam situasi itu.
  2. 2.      Beratib bersama-sama dengan dzikir Lailahaillallah sesudah mencapai klimaksnya mencapai puncaknya badan akan jatuh dan saat itu mereka dalam keadaan jazab katanya waktu dimana mereka benar-benar lupa dengan Dunia tempat mereka berpijak.
  3. 3.      Bermusik membaca wirid-wirid syair-syair dengan diiringi rebana.
  4. 4.      Menari sambil zikir juga menari dengan khaifiat yang khusus tarian menurut dzikir.
  5. 5.      Bernafas dengan mengatur nafas sambil juga mereka berdzikirmereka berusaha menyedikitkan nafas memperbanyak dzikir.
  6. Bersenam menyebut Lailahaillallah sambil berdiri yaitu bersenam dengan cara teratur.

Ahli- ahli sufi
NOMISTIS : ahli-ahli sufi yang masih mengakui syariat
ANOMISTIS : ahli-ahli sufi yang tidak lagi mengakui syariat
Dari dua istilah ini terbagi dalam :
 NOMISTIS : 1. Anggapan bahwa amal dzahir hanya mana bila diiringi oleh amal hati dan mengakui syariat
2. anggapan yang tidak mengakui syariat hanya menganggap segala aturan syariat sebagai lambang saja
ANOMISTIS : 1. tidak mengakui syariat dan melepaskan diri daripadanya, tak ada artinya syariat lagi bagi orang yang sudah tau
2. tidak mengakui syariat dan melepaskan diri dari segala aturanya
Sumber tasawwuf
menurut para sufi sumber tasawuf itu sendiri dari agama islam sendiri yaitu dari alqur’anul karim, alhadist kehidupan Rosulullah kehidupan para sahabat beliau.yang paling penting tasawuff itu sendiri berasal dari Allah SWT yang tiadalah ada segala sesuatu itu keculai atas kehandakNya, Allah itu seoerti penulis dan manusia adalah pena yang akan bergerak sesuai dengan keinginan si penulisdalm hadist qudsi dinyatakan
                  “senantiasalah hamba-hambaku mendekatkan kepadaku dengan amal-amal yang nawafil sehingga aku cinta kepadanya jadikanlah aku pengdengaran ya yang dengan dia mereka melihat jadiakanlah aku lidah nya yang dengan dia mereka berkata kata jadilah aku tngan ya yang deengan dia mereka memukul jadikankah aku kakinya yagn dengan dia mereka berjalan . dengan aku mereka mendengar, degan aaku mereka berakal ,dengan aku mreka memukul dan dengan akau mereka berjalan……..”
 Maka hadist ini yang merindukan para sufi kepada Allah SWT .

Kesimpulan
  1. Tasawuf islam adalah sumber dari agama islam itu sendiri dari AL quranul karim , Al Hadist contoh  kehidupan Rosulullah dan kehidupan para sahabat beliau
  2. Masuklah kelapangan tasawuf dengan tuntunan secar quranic dan sunnic
  3. Tasawuf mengontro;ll diri sendiri memperbaiki diri setiap waktu dimana saja dan disaat apa saja kita berada Tasawuf mulai dari dalam diri menuju kedalm diri
  4. Pelajarilah terlebih dahulu fiqih dan usul fiqih kemudian dalamilah ilmu kalam barulah masuki lapangan ilmu tasawuf agar kita tiada sesat dalam Ber-tuhan kepada Allah,Allah tetap Allah, Hamba tetap Hamba khaliq tetap khaliq dan makhluk tetap makhluk Al abid dan Al Ma’bud tak dapat bersatu
  5. Pergunakanlah tasawuf untuk membersihkandiri Lahir dan Batin, semata-mata guna mencari keridoan Allah swt
  6. Pupuklah iman dan iringilah dengan amal sholeh.

0 komentar:

Posting Komentar