Diskusi dengan tanpa Perdebatan Jauhilah perdebatan karena akan menjadi bencana. Adapun berdiskusi dalam kebenaran adalah kenikmatan, sebab akan bisa menampakkan mana yang benar dan mana yang bathil, mana yang kuat dan tidak. Diskusi ini didasari atas saling manasihati, kasih sayang, dan keinginan menyebarkan ilmu. Adapun perdebatan hanyalah ingin menang, riya, mencari kesalahan, sombong, yang penting menang, permusuhan, dan membodohi orang yang memang bodoh. Maka, jauhilah perdebatan ini, juga jauhilah orang yang suka berdebat, niscaya engkau akan selamat dari dosa dan perbuatan haram. Saudaraku ..., hendaknya engkau mencari kebenaran, baik saat berdebat dengan orang lain ataupun saat merenung sendirian, kalau kebenaran itu sudah nampak, maka segeralah mengatakan saya dengar dan saya akan menaatinya. Oleh karena itu, para sahabat menerima hukuman Rasulullah saw. tanpa membantah sedikit pun, juga mereka tidaklah mengatakan bagaimana pendapatmu tentang hal ini dan itu. Ada seorang yang berdebat dengan Abdullah bin Umar, lalu dia berkata, bagaimana pendapatmu? Maka, beliau menjawab, "Jadikanlah ucapanmu (bagaimana pendapatmu) di negeri Yaman." Karena, orang tersebut memang berasal dari Yaman. Tatkala orang-orang Irak bertanya kepada beliau tentang darah nyamuk, apakah boleh membunuh nyamuk ataukah tidak, maka beliau menjawab, "Subhanallah, orang-orang Irak ini membunuh cucu Rasulullah, lalu mereka datang untuk bertanya tentang darah nyamuk?" Tidak diragukan lagi bahwa orang semacam ini hanyalah ingin berdebat saja.
0 komentar:
Posting Komentar