Saya merasa Bahwa Allah begitu menyayangi dan mencintai saya dengan segala anugrah yang telah diberikan kepada saya, diantara anugrah yang membuat saya merasa begitu disayang Allah adalah anugrah suka membaca dan menulis. Dengan banyak membaca saya semakin mengenal AllaH, semakin mengenal rosul-Nya, semakin mengenal sifat dan jati diri orang-orang besar yang sholeh dan mulia.
Dengan membaca saya merasakan bisa melipat ruang dan waktu. Saya bisa merasakan hidup di pelbagai tempat san saat. Saya bisa menghayati pelbagai macam perasaan jiwa. Saya bisa merasakan ketulusan Abu bakar saat menemani hijrah Baginda Rosul. Saya bisa merasakan Dahsyatnya Doa Baginda Nabi saat berdoa sambil menangis sebelum perang badar. Saya bisa merasakan kesedihan kota madinah saat Rosulullah wafat. Saya bisa mersakan rasa pilu tiada tara saat Husein cucu Rosulullah Saw. Dibantai di karbala. Saya bisa merasakan semangat imam bukhari saat bertahun-tahun mengembara mengumpulkan hadits – hadits shohih. Saya merasakan kobaran keberanian tiada tara saat mendengarkan pidato Thariq bin Ziyad saat membakar kapal-kapal tentaranya begiru menginjak tanah Andalusia.
Dengan membaca saya bisa merasakan indahnya musim semi di istana AL Hamra. Saya bisa merasakan dahsyatnya rasa rindu majnun pada Laela. Saya bisa mencium aroma darah yang menggenang dikota Baghdad karena pembantaian yang dilakukan Tentara Tartar. Saya juga merasakan aroma yang sama ketika Amerika melakukan pembantaian yang sama di Baghdad. Saya bisa merasakan perasaan hancur seorang ayah di Palestina yang anak kesayanganya ditembak mati dipangkuanya oleh Tentara Israel, seperti yang dialamiayah Muhammad Al Dorrah. Saya bisa merasakan ketegangan Hidup bergelut dengan Laut dan ikan hiu sendirian berhari-hari dan berrmalam-malam seperti yang dialami pak Tua dalam The Old Man and The Sea. Saya bisa merasakan rasa patriot tiada tara yang dirasakan oleh Soekarno dan Hatta saat memproklamirkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. situlah setetes perasaan yang saya dapat dari membaca. Masih ada ribuan perasaan yang saya dapat dari membaca, inilah satu anugrah yang saya rasakan sangat indah, saya rasakan betapa Allah sangat mencintai saya.
Dengan menulis saya merasakan kenikmatan yang tidak kalah dengan kenikmatan membaca. Dengan menulis saya dapat menciptakan perasaan saya sendiri. Saya bisa mengajak jiwa saya semangat, bahagia, sedih, haru, Bergetar dan lain sebagainya, dab saya bisa mengajak orang lain merasakan apa yang sedang saya rasakan. Dengan menulis saya bisa mengajak jiwa saya semangatr ketika sedang melemah. Saya bisa mengajak jiwa saya optimis memandang terang cahaya ketika sedang merasa sedih dan redup. Dengan menulis saya seolah bisa mengobati diri saya sendiri ketika sedang saya sakit. Dan dengan menulis saya merasa lebih berdaya. Saya merasa menemukan ruang yang pas untuk mengajak diri sendiri dan orang lain berusaha menjadi lebih baik dan berdaya.dan dengan menulis saya merasakan betapa Allah begitu mencintai saya. Allahu Akbar!
Dengan membaca saya merasakan bisa melipat ruang dan waktu. Saya bisa merasakan hidup di pelbagai tempat san saat. Saya bisa menghayati pelbagai macam perasaan jiwa. Saya bisa merasakan ketulusan Abu bakar saat menemani hijrah Baginda Rosul. Saya bisa merasakan Dahsyatnya Doa Baginda Nabi saat berdoa sambil menangis sebelum perang badar. Saya bisa merasakan kesedihan kota madinah saat Rosulullah wafat. Saya bisa mersakan rasa pilu tiada tara saat Husein cucu Rosulullah Saw. Dibantai di karbala. Saya bisa merasakan semangat imam bukhari saat bertahun-tahun mengembara mengumpulkan hadits – hadits shohih. Saya merasakan kobaran keberanian tiada tara saat mendengarkan pidato Thariq bin Ziyad saat membakar kapal-kapal tentaranya begiru menginjak tanah Andalusia.
Dengan membaca saya bisa merasakan indahnya musim semi di istana AL Hamra. Saya bisa merasakan dahsyatnya rasa rindu majnun pada Laela. Saya bisa mencium aroma darah yang menggenang dikota Baghdad karena pembantaian yang dilakukan Tentara Tartar. Saya juga merasakan aroma yang sama ketika Amerika melakukan pembantaian yang sama di Baghdad. Saya bisa merasakan perasaan hancur seorang ayah di Palestina yang anak kesayanganya ditembak mati dipangkuanya oleh Tentara Israel, seperti yang dialamiayah Muhammad Al Dorrah. Saya bisa merasakan ketegangan Hidup bergelut dengan Laut dan ikan hiu sendirian berhari-hari dan berrmalam-malam seperti yang dialami pak Tua dalam The Old Man and The Sea. Saya bisa merasakan rasa patriot tiada tara yang dirasakan oleh Soekarno dan Hatta saat memproklamirkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. situlah setetes perasaan yang saya dapat dari membaca. Masih ada ribuan perasaan yang saya dapat dari membaca, inilah satu anugrah yang saya rasakan sangat indah, saya rasakan betapa Allah sangat mencintai saya.
Dengan menulis saya merasakan kenikmatan yang tidak kalah dengan kenikmatan membaca. Dengan menulis saya dapat menciptakan perasaan saya sendiri. Saya bisa mengajak jiwa saya semangat, bahagia, sedih, haru, Bergetar dan lain sebagainya, dab saya bisa mengajak orang lain merasakan apa yang sedang saya rasakan. Dengan menulis saya bisa mengajak jiwa saya semangatr ketika sedang melemah. Saya bisa mengajak jiwa saya optimis memandang terang cahaya ketika sedang merasa sedih dan redup. Dengan menulis saya seolah bisa mengobati diri saya sendiri ketika sedang saya sakit. Dan dengan menulis saya merasa lebih berdaya. Saya merasa menemukan ruang yang pas untuk mengajak diri sendiri dan orang lain berusaha menjadi lebih baik dan berdaya.dan dengan menulis saya merasakan betapa Allah begitu mencintai saya. Allahu Akbar!